Aku
pernah terkulai tak berdaya .
Makan
rasa pahit , minum hambar , tidur pun tak nyenyak . lunglai menyokong badan
sendiri . riskan ! tangan tak lagi mampu menyeka keringat , kaki tak lagi mampu
menyangga pantat , apalagi kepala ... beratnya tiada terkira . kelopak mata dan
bibir mengatup erat , seolah enggan berkata .
Aku
pernah merasa sakit tak terkira .
Hingga
ingin berlari ke padang sabana , berteriak dengan urat-urat yang kekar . ingin
terbang ke angkasa , melempari bintang-bintang yang cahyanya seakan tertawa .
ingin terjun bersama air dari puncak gunung ,
biar lega dan menyerpih beribu-ribu .
Sakit
. mengelilit . mematikan saraf tawaku .
Tapi
, ketika aku melihatmu terkapar , berselimut kulit , berbantal penyakit ,
semilir air mataku tak sanggup ku tahan . sesak menggelayut seakaan tak
memberikan waktuku bernafas . kunang-kunang hinggap sebentar di ubun kemudian
turun sejengkah dan mengitari tempurung kepala . bukan menggelitik , namun
bagai jarum suntik .
Ternyata
, melihatmu sakit , lebih sakit daripada merasakan sakit .
Air
matamu tak menetes , namun mengisyaratkan pada airmataku untuk menetes . hidung
bernafas , namun mengisyaratkan pada hidungku untuk berhenti bernafas . matamu
memancarkan sinar , namun mengisyaratkan untuk terlelap dalam kepedihan .
Degup
jantung berpacu berkejar-kejaran dengan detikan jam di sudut ruangan . kedipan
mata pun seolah tak ingin terlewatkan , semakin cepat dan semakin cepat hingga
tak masuk hitungan . waktu terasa cepat tetapi lambat . apa ini dosa ? apa ini
derita ?
Yang
mampu ditangkap ,
Hidupku
indah bila kamu ada . bilakah hidup ini bagai bohlam lampu , kamu adalah
pancaran sinarnya . tanpa kamu , aku gelap . tanpa kamu , aku tak dapat
membedakan huruf A dan H . tanpa kamu , aku bagai anak kambing yang kehilangan
tanduknya . tanpa kamu , hidupku seperti kilatan cahya kunang-kunang . tanpa
kamu , aku hidup tanpa jantung . tanpa kamu , tanpa kamu , lebih baik aku mati
.
Kamu
bukan lagi sekedar teman hidup yang spesial . dimana setiap aku bernafas ada
namamu , setiap aku berdoa kusebut namamu , setiap aku menangis itu karna
menyayangimu , setiap aku bernyanyi karna aku bahagia bersamamu . kamu bukan
sekedar teman keluh kesah dan bahagiaku . kamu sudah menjadi bagian dari aku .
bagian dari tangan , kaki , punggung , lutut , pipi , mulut , hati , jantung , bahkan
ususku yang melingkar mengisi perut .
Jika
tak ada kamu , aku harap aku pun tak ada .
Sembuhlah
, karna aku akan sembuh bersama hilangnya sakitmu . bila tidak , biarkan aku
yang luka dan kamu bahagia merawatku di setiap detik aku menghembuskan nafas .
bila tidak , biarkan kita terluka bersama dan merasakan luka yang sedikit demi
sedikit menolong kita menghabiskan waktu di dunia .
Sakitmu
, lebih menyakitkanku .
Labels: Obsession of J
Aku
pernah membaca sebuah buku , dalam salah satu babnya ada paragraf seperti ini :
karena
menginginkan sebuah paku, tapal kuda lenyap
karena
menginginkan tapal kuda, kuda hilang
karena
menginginkan kuda, penunggangnya lari
karena
menginginkan penunggang kuda, kalah perang
karena
menginginkan perang, kerajaan runtuh
hmm
, pikirku mulai berfantasi . menerjemahkan setiap kata , dan merangkainya
menjadi makna . paku , tapal kuda, kuda , penunggang , perang , dan kerajaan .
apa ?
apa
aku ada kaitannya dengan perang ? atau paku sebagai penyebab runtuhnya kerajaan
?
oo
, big no no !
paku
, tapal kuda , kuda , penunggang , perang , dan kerajaan . tanpa kamus , tanpa
ensiklopedi , tanpa searching , pikiranku mulai mengkait-kaitkan . apa ?
bagaimana ? mengapa ?
--“
Paku
? benda dari logam yang salah satu ujungnya runcing . bisa berarti alat untuk
menyakiti , pondasi sebuah kesuksesan , atau dasar dari sebuah peristiwa . dan
jika dikaitkan dengan tapal kuda , paku adalah pengikat tapal kuda pada kudanya
. dengan kata lain , paku berjasa disitu . menjadikan tapal kuda lekat dengan
pemiliknya .
Tapal
kuda , alas . namun bisa diartikan juga sebagai media menuju kesuksesan . tanpa
tapal kuda , kuda akan kesulitan berjalan . secara tidak langsung tapal kuda
berpengaruh dalam alur hidup kuda . dan , begitu juga dengan paku yang sedikit
banyak memiliki kontribusi .
Kuda
tanpa penunggangnya bisa dikatakan berjalan tanpa arah . layaknya kompas ,
penunggang kuda berperan mengendalikan kuda agar baik jalannya . dan kompilasi
keduanya bisa mengantarkan pada suatu peristiwa besar , entah perayaan atau
bahkan perang . entah perang memperebutkan kekuasaan atau kerajaan .
Dan
pada intinya , dalam mendambakan suatu kesuksesan , kita tidak bisa
menyepelekan hal-hal yang kecil , seperti ibarat paku tadi . hal-hal kecil
itulah yang menjadikan sempurna (mendekati) rencana dan perlakuan kita dalam
menggapai cita-cita . tidak menyombongkan diri , memperhatikan hal-hal kecil , dan
tetap berdoa pada Tuhan bisa melancarkan keinginan kita dalam meraih impian .
namun , lepas dari itu kita juga tidak dianjurkan untuk terlalu berlebihan
dalam menginginkan sesuatu . seperti pepata di atas , karena menginginkan
sebuah paku, tapal kuda lenyap , karena menginginkan tapal kuda, kuda hilang
...dsb ....terlalu mengharapkan hal yang besar namun nol besar dalam berupaya ,
sama saja dengan membunuh diri sendiri . memang kita diminta untuk bermimpi
yang tinggi , tetapi tentunya dengan sikap yang tau diri . bukankah lebih baik
yang sewajarnya ? menginginkan sesuatu yang sesuai dengan kemampuan kita . agar
mudah mencapainya dan tidak banyak menemukan kesulitan .
Hmmm
, pepatah diatas , membeberkan mataku .
Pandanganku
akan mimpi , cita-cita , dan impian sepertinya memang harus tetap diraih yang
tentunya dengan rencana-rencana matang dan trik-trik yang tepat . tidak dengan
kegegabahan dan keteledoran . karena aku tidak mau “kerajaan ku runtuh atau
diambil orang !”
Obsesi
yang besar , keinginan yang luar biasa , fatamorgana yang menyilaukan , namun
tidak didukung dengan kemampuan yang setimpal , akhir yang didapat mungkin akan
jauh dari sempurna . jadi keseimbangan dalam hidup benar-benar diperlukan dalam
menapaki kehidupan ini . dan tetaplah berpegang teguh dalam doa . karena doa
adalah jendela keridloan yang menciptakan kemilau kesuksekan . –ini simpulanku-
Labels: Obsession of J
Hidup , hidup ku
dimulai ketika aku dilahirkan dari rahim seorang ibu . setelah sekian bulan
beberapa hari mendekam dalam genangan air dan hingga hari itu datang juga .
membawa angin segar , menghadapkanku pada dunia baru .
Tangisku bukan tangis
biasa . ini awal mula aku mencoba bicara . mengutarakan maksud . menyampaikan
isyarat bahwa sebenarnya aku takut . takut akan pembaruan . takut akan dunia
yang harus ku jajaki . dari dunia yang tak bisa kusadari , kini ku harus
membuka mata pada dunia yang besar , keras , dan dengan kesadaran .
Ini hari pertamaku .
ini hidupku .
Udara yang ku hirup
begitu terasa menyegarkan . memasuki pori-pori paru . beredar spontan dalam
merahnya darah . aku merasakannya . alirannya berdesir . menyadarkanku inilah kuasa
sang pencipta .
Dalam degupan jantung
, kurasakan tangan-tangan halus mulai menjamahku . mengelus rambut yang baru
berapa helai . memegang jemariku dengan punyanya yang lentik . begitu hati-hati
. seakan menyiratkan enggan betul melukaiku .
Beruntungnya aku
hidup dalam kumpulan orang-orang berhati mulia . tangisku disambut senyum
merona . aku diharapkan hadir di bumi nan pertiwi ini . aku ditunggu
menyemarakkan dunianya . aku dinanti .
Mereka mengelus
rambutku . mengecup keningku . menatapku dengan rasa kasih penuh .
meninabobokanku dalam dekapan hangatnya . menyenandungkan lagu merdu pengiring
lelapku .
Hingga aku belajar
hidup . bernafas , duduk , merangkak , berdiri , jalan , dan lari . fisikku ,
mentalku , berkembang . dari a , ba , apa , mama , papa , maaf , tolong , dan
terima kasih . mulai ku jalani hidupku ini dengan alur yang tertera pada kitab
pendahulu . aku mulai memahami hidup . karna mereka . karna kasih sayangnya .
aku diajarkan hidup . memahami kehidupan yang akan kujalani .
Hari demi hari
berputar bersama dengan waktu yang konsisten . matahariku berjalan meninggi
menyinari seluruh jagad . melangkah perlahan seperempat , tepat di ubun , dan
melingsir menggapai cakrawala . hingga menghilang di balik ufuk menyisahkan
kemerahan mengudara . aku menikmatinya . senja temaram yang selalu kunantikan
disetiap hari yang ada .
Hidupku semakin
berwarna karena hadirnya dia . penyemangatku . motivatorku . pemberi coretan
pada kanvas hidupku . dia yang setia menemani . memapah kala ku tak kuasa lagi
berdiri . meminjami bahu kala ku lelah dan bersedih . menyeka air mataku dengan
lembutnya kedewasaan . menggenggam jemariku menjagaku dari duri-duri luar yang
tak bersahabat . memagariku , mengamankan diri ini dari onak yang menjemukan .
Dia bak mutiaraku , berkilau
tak usang oleh zaman .
Dia bak anggur ,
semakin lama semakin terasa nikmatnya .
Dia bak coffe ,
semakin pahit semakin mencandu .
Dia menarikku . masuk
dalam hidupnya . dan aku menerima . benakku berbisik , tidak ada yang salah
ketika ku bersamanya .
Hari hari ku semakin
memelangi .
Merah , berani ku
ambil besar kecilnya resiko meskipun tidak sedikit yang mencibir ini cinta gila
.
Jingga , bagai api
penuh gejolak , beranjak matang , ketulusan dan kesetiaan yang ku dapat dari
penghianatan ku pupuk dengan tujuan satu yaitu dia .
Kuning , ketentraman
layaknya permadani padi yang mampu ku pandang dari pematang mengantarkan
kedewasaan bersamanya .
Hijau , damai yang
tertoreh ku dambakan setelah dia menari-nari dalam imajiku .
Biru , bijaksana dan
kearifannyalah yang menjadi keyakinan utamaku .
Nila , paras tak
mampu ku nilai dengan kalimat atau lagu , namun paras hatinya mampu menggemakan
dada dengan satu kata , yaitu “ya” .
Ungu , bukan berarti
sendiri , menyendiri , atau berdiam diri , namun bersama dalam rengkuhannya .
Hidupku karena
hadirnya , tak lagi sepi . mejikuhibiniu tidak hanya ada ketika melagu atau
bersenandung dengan puisi merdu , namun hatiku mampu menampilkan corak
warna-warni penyemarak hari .
Namun aku tak selalu
remaja . masa tua menjelma dalam nafas dan roda . memutarkan klimaks bahagia di
naluri belia menjadi perlahan tua dan lebih tua . kedewasaan semoga serta .
Dalam perjalanan ini
, memang tak bisa diminta bahagia selamanya . meski tau di sekeliling ini orang
berhati tak sulit dicari , berusaha selalu ada ketika butuh , tapi pilu
pastikan hadir juga . meski ada bunda , ayahanda , saudara , dan dia , jaminan
ku untuk selalu bahagia tak bisa ku pastikan . perubahan dalam hidup seperti
menjelma mengikuti setiap langkah hidup yang terjadi . tertawa , menangis ,
senyum , sedih , merengut , marah , cemburu , keras kepala , malu , bingung ,
lelah , dan tidak tahu apa-apa .
Kupu-kupu saja harus
indah setelah puas di ejek menjijikkan dan bersemedi beberapa hari .
Lebah harus mengabdi
mengisi poligon-poligon dari isapannya untuk menghidangkan menu yang istimewa .
Nyamuk , hanya untuk
mengenyangkan harinya , terkadang merelakan nyawa yang tak ada garansinya .
Penyu , meski
memproduksi banyak butiran telur , tapi jangan menganggap semua akan jadi
penerusnya , dari sekian banyak yang mampu berjalan kemungkinan hidup hingga
dewasa hanya 1 dari seluruhnya .
Lalu apa ?
Binatang saja butuh
proses , perubahan , dan pengorbanan dalam hidupnya . belajar dari seekor kupu
, apa tidak ada malu jika hanya menginginkan yang instan ? ingin menjadi yang
top tanpa merasakan pahitnya bekerja keras ? ini insan yang paling sempurna ,
diciptakan dengan proses yang istimewa , dilengkapi dengan kekayaan mata ,
telinga , bibir , hati , pikiran , dan rasa . tidak ada salahnya jika mulai
menata diri , bermetamorfosis luar biasa .
Hidup seperti lebah ,
melakukan aktivitas dari input yang baik agar menghasilkan output yang baik
juga . bukan dengan menghalalkan segalanya supaya maunya bisa terlaksana .
hasil bukanlah patokan utama . yakin lah bahwa proses yang baik juga akan
mendatangkan kebaikan pula pada hasil akhirnya .
Ketika menginginkan
sesuatu , terkadang memang harus berkorban . dan kiranya hidup ini memang penuh
pengorbanan . apa yang di dapat akan disesuaikan dengan pengorbanan . ingin A ,
berkorbanlah dengan A . ingin B , berkorbanlah dengan B + C . namun itu
sewajarnya . bukan pengorbanan namanya jika terlalu berlebihan . bersikaplah
wajar , sebagai tanda bahwa ini adalah normal .
Tak beda jauh hidup
mencontoh nyamuk dan penyu . keduanya mengisyaratkan tentang pengorbanan . dan
ketahanan dalam kehidupan . hidup ini seleksi alam . siapa yang sanggup dengan
aturan dunia , dia yang layak menikmati hidup . ada kelahiran , ada kematian .
sudah adil , jika semuanya ini berpasangan .
Hidup , terasa jika
ada naik turunnya . mulai dari lahir , bayi , kanak-kanak , remaja , dewasa ,
dan tua . perubahan yang ada bukan dengan alasan untuk menjerumuskan . namun
perubahan itu yang menunjukkan bahwa dunia ini penuh misteri . untuk memecahkan
misteri , berubahlah . taklukkan dengan kepositifan yang dipunya . hingga
akhirnya tau siapa diri ini , apa yang layak untuk diri ini .
Selamat
bermetamorfosis yang luar biasa !
Kehidupan adalah
nafas seekor kerbau di musim panas .
Kehidupan adalah
kilasan cahya kunang-kunang di malam hari .
Kehidupan adalah
bayangan mungil di temaram yang kemudian hilang dengan sendirinya .
Labels: Obsession of J
Every word I said is ‘bout you
Every tone that I sing is a song ‘bout you
Every prayer that I read was a compliment ‘bout you
Every article that my painting is a picture ‘bout you
Every air that I breathe is the breath ‘bout you
Nd every day that passed I was living with you nd ‘bout you
For a name of J
Labels: Obsession of J
Bumi ini
bulat . bila aku ke timur dan kamu ke barat , kita akan bertemu di satu titik .
dengan kata lain kita bisa kok berkenalan !
Ceritanya ,
Dulu –sebut
saja- Milly hanya berteman dengan Syfa dan Syamar . apa yang dirasa istimewa
hanya diceritakan pada kedua temannya itu. Namun sayang , ketika dot Milly hilang
, Syfa dan Syamar tidak memberikan sedikit rambutnya atau dagingnya . mengaku
berteman tapi riskan !
Kemudian ,
Milly bertemu Vy , Konny , dan Beo .
Dari Vy ,
Milly diajarkan cara berdoa , supaya barang kesayangannya bisa kembali ke
pangkuannya . “Tuhan yang baik, aku punya kupumu dan aku sayang , Tuhan yang
baik aku punya kerbaumu dan aku sayang , Tuhan yang baik aku punya duyungmu dan
aku sayang . namun terkadang kupumu terbang , kerbaumu mengebo , dan duyungmu berlayar . hingga aku
menyayangkan . Tuhan yang baik ,
kembalikanlah yang ku sayang hingga aku kembali sayang “
Doa itulah
yang selalu dilantunkan Milly di setiap fajar menyingsing dan ketika senja
menghilang di cakrawala .
Dari Konny
, Milly diajarkan cara bersabar . selalu bersabar di setiap keadaan .
Ada yang
melembarimu dengan kerikil , bersabarlah . ada yang mengakuimu pemburu ,
bersabarlah . ada yang menjatuhkanmu dalam mimpimu , bersabarlah . hingga
berhadapan dengan bisa buaya , gigitan teri , injakan semut , atau lilitan
harimau , bersabarlah .
Dan ketika
bertemu Beo , Milly diajarkan keikhlasan . maka Milly pun menyelimuti dirinya
dengan bed cover hangat , tersenyum dalam mimpi hangatnya .
Maka apa
salahnya melebarkan sayap . tidak ada 1 dan 2 , ada 3 , 4 , dan 7 . berlarilah
. kemudian jabat tangan orang-orang barumu .
dan kamu akan mendapatkan apa itu
A , N , dan E .
Aku bukan
emas , tapi kamu dan kamu bukan permata . hanya saja bukan tiang sandaran yang
menyehatkan , Cuma anggota cheer yang menawan dengan senyum manisnya .
Aku mencintai
itu dan aku lebih mencintai yang lebih dari itu !
Labels: Obsession of J
Hari ini bukan hari Selasa dan juga
bukan hari Rabu. Hari yang dalam kalenderku tertoreh warna merah pertanda
“sibuk”!, tanpa tawa, serius, dan dahiku berkerut.
Hari ini adalah hari kedelapan dari
sepekan. Dan mungkin besok adalah hari kesembilan, kesepuluh, dan entah sampai
ke berapa. Aku pun tak menentu. Yang jelas meski bukan hari Selasa atau Rabu,
aku tetap dengan kesibukanku.
Bukan bermaksud tak bicara,
menyendiri, atau bahkan terlalu memintari. Hanya saja ada kepingan-kepingan
emas di atas awan yang hendak ku raih. Apa salah ? apa menyalah ? banyak yang
mencibir memang. Bahkan tak jarang mendoktrin. Hingga terkadang pula ingin aku
berlari dan melemparkan diri dalam air berarus deras. Biar hilang namaku, hilang
pula iriku.
Ada kupu-kupu cantik bersayap tosca
menari di bunga-bungaan mewangi. Ada mahkota berlian di kepala puti kerajaan.
Dan ada pula pelangi di sudut perbukitan melengkung warna-warni. Dan tidak ada
yang menghina, malah berkata, indahnya ... (ʃƪ˘˘ﻬ) ..... lalu aku ? hanya ingin mempercantik dan mengindahkan pemberian
Tuhan, semua berkata apa ? (⌣́_⌣̀)
Ironisnya !
Aku sibuk . aku menyibuk .
Tapi aku tidak kaya ! Ya !
Aku tidak bergumul untuk koin-koin di saku. Aku tidak menulis untuk
selembar uang. Dan aku tidak duduk di balik layar untuk kehidupan bergelimang.
Serta aku tidak haus akan pujian dengan harapan tenggelam pada lautan
kebohongan. Hanya , aku ingin mencapai klimaks dari kehidupan dengan apa yang
halal dari buah pekerjaan. Memberi kebanggaan pada orang yang ku sayang. Semoga
tak salah, semoga tak mengiba, semoga tak ada curiga.
Karna aku hanya sibuk dan tidak ingin kaya !
(◡‿◡✿)
Labels: Obsession of J
Dulunya aku tidak tau
apa-apa. Malah kelabu. Memang sih dulu aku tau apa itu hijau, merah, kuning,
atau putih, tapi tidak ungu. Ungu itu menjanda, yang pernah ku dengar. Ungu itu
kompilasi merah dan biru, yang pernah ku coba. Ungu itu tujuh, yang pernah ku
lihat. Dan ungu itu cerita, yang pernah ku rasakan. Namun kini ungu tak hanya
itu. Ada lagi yang baru ku tau tentang ungu, bahwa ungu itu mengalir di
darahku.
Tidak berpindah
aliran. Tidak membedakan anggapan. Hanya saja ungu memang kehidupan.
Kini ada suara dalam
ungu. Ada ikatan. Ada perjanjian. Ada keloyalan. Dan ada kedamaian. Dari ungu
aku tau betapa solidernya semut-semut dalam menapaki pesakitan, merakit dengan
riuh yang sama kemudian bersorak “Hurray” ketika gula jatuh dalam sarangnya. Dari ungu aku tau betapa lembutnya gigitan
gajah, menghentak tanah kuat-kuat namun ketika sampai di sabana kayuhan giginya
memamah, tak lagi meronta namun melemah.
Dan dari ungu aku tau betapa cantiknya senyum koala, meski tak pernah lepas
dari rangkulan ranting kayu, meski tak pernah lelah menajamkan mata, koala
semanis arum yang melegitkan bibir merah, senyumnya memesona. Hingga, ungu
adalah solidernya semut dalam gigitan gajah yang semanis senyum koala.
Akh , jangan terlalu
dipikir !
Hanya kosakata jail,
yang menerangkan bahwa ungu meledak-ledak dalam kegembiraan. Nano-nano . rame
rasa, rame ceria!
 |
-huckie- |
Sekali dua kali ungu
menerangkan, hingga dia mampu menerjemahkan suatu keabadian yang dulunya pernah
ku khawatirkan tak kan pernah ada.
Apalagi yang perlu
dipertanyakan dari ungu? Aku menemukan kedamaian, karna aku berdarah ungu.
Labels: Obsession of J