Tuesday, July 3, 2012

so obsession


Aku pernah membaca sebuah buku , dalam salah satu babnya ada paragraf seperti ini :
karena menginginkan sebuah paku, tapal kuda lenyap
karena menginginkan tapal kuda, kuda hilang
karena menginginkan kuda, penunggangnya lari
karena menginginkan penunggang kuda, kalah perang
karena menginginkan perang, kerajaan runtuh

hmm , pikirku mulai berfantasi . menerjemahkan setiap kata , dan merangkainya menjadi makna . paku , tapal kuda, kuda , penunggang , perang , dan kerajaan . apa ?
apa aku ada kaitannya dengan perang ? atau paku sebagai penyebab runtuhnya kerajaan ?
oo , big no no !
paku , tapal kuda , kuda , penunggang , perang , dan kerajaan . tanpa kamus , tanpa ensiklopedi , tanpa searching , pikiranku mulai mengkait-kaitkan . apa ? bagaimana ? mengapa ?
--“
Paku ? benda dari logam yang salah satu ujungnya runcing . bisa berarti alat untuk menyakiti , pondasi sebuah kesuksesan , atau dasar dari sebuah peristiwa . dan jika dikaitkan dengan tapal kuda , paku adalah pengikat tapal kuda pada kudanya . dengan kata lain , paku berjasa disitu . menjadikan tapal kuda lekat dengan pemiliknya .
Tapal kuda , alas . namun bisa diartikan juga sebagai media menuju kesuksesan . tanpa tapal kuda , kuda akan kesulitan berjalan . secara tidak langsung tapal kuda berpengaruh dalam alur hidup kuda . dan , begitu juga dengan paku yang sedikit banyak memiliki kontribusi .
Kuda tanpa penunggangnya bisa dikatakan berjalan tanpa arah . layaknya kompas , penunggang kuda berperan mengendalikan kuda agar baik jalannya . dan kompilasi keduanya bisa mengantarkan pada suatu peristiwa besar , entah perayaan atau bahkan perang . entah perang memperebutkan kekuasaan atau kerajaan .
Dan pada intinya , dalam mendambakan suatu kesuksesan , kita tidak bisa menyepelekan hal-hal yang kecil , seperti ibarat paku tadi . hal-hal kecil itulah yang menjadikan sempurna (mendekati) rencana dan perlakuan kita dalam menggapai cita-cita . tidak menyombongkan diri , memperhatikan hal-hal kecil , dan tetap berdoa pada Tuhan bisa melancarkan keinginan kita dalam meraih impian . namun , lepas dari itu kita juga tidak dianjurkan untuk terlalu berlebihan dalam menginginkan sesuatu . seperti pepata di atas , karena menginginkan sebuah paku, tapal kuda lenyap , karena menginginkan tapal kuda, kuda hilang ...dsb ....terlalu mengharapkan hal yang besar namun nol besar dalam berupaya , sama saja dengan membunuh diri sendiri . memang kita diminta untuk bermimpi yang tinggi , tetapi tentunya dengan sikap yang tau diri . bukankah lebih baik yang sewajarnya ? menginginkan sesuatu yang sesuai dengan kemampuan kita . agar mudah mencapainya dan tidak banyak menemukan kesulitan .
Hmmm , pepatah diatas , membeberkan mataku .
Pandanganku akan mimpi , cita-cita , dan impian sepertinya memang harus tetap diraih yang tentunya dengan rencana-rencana matang dan trik-trik yang tepat . tidak dengan kegegabahan dan keteledoran . karena aku tidak mau “kerajaan ku runtuh atau diambil orang !”

Obsesi yang besar , keinginan yang luar biasa , fatamorgana yang menyilaukan , namun tidak didukung dengan kemampuan yang setimpal , akhir yang didapat mungkin akan jauh dari sempurna . jadi keseimbangan dalam hidup benar-benar diperlukan dalam menapaki kehidupan ini . dan tetaplah berpegang teguh dalam doa . karena doa adalah jendela keridloan yang menciptakan kemilau kesuksekan . –ini simpulanku-

Labels: